Langkau ke kandungan utama

Kaunseling Pra-Nikah Kristian















 


KONSELING PRA-NIKAH

Pendahuluan untuk Pertemuan #1

Mengapa Konseling Pra-nikah penting?

1.  Allah memberikan banyak petunjuk dalam FirmanNya mengenai prinsip-prinsip pernikahan yang berbahagia.  Orang yang bijaksana akan mempelajari prinsip-prinsip tersebut agar kehidupan pernikahannya dibangun di atas dasar yang kuat.
2.  Ada istilah “cinta itu buta”.  Pasangan muda mudi berpikir karena mereka saling mencintai maka dapat mengatasi setiap masalah.  Akan tetapi, jauh lebih baik membahas sekarang masalah-masalah yang mungkin muncul dalam pernikahan, dari pada mengabaikan masalah-masalah tersebut dan berpikir mencoba menyelesaikannya sesudah menikah.
3.  Pada saat ini banyak sekali pasangan suami istri bercerai atau hidup dalam pernikahan yang tidak membahagiakan.  Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri sebelum pernikahan agar kita dapat mengalami semua berkat Tuhan bagi perkawinan kita.

Prinsip-prinsip bagi konseling ini:
1.  Anda berdua harus terbuka dan jujur dengan saya.
2.  Setiap hal yang dibahas dalam konseling ini akan tetap dirahasiakan kecuali atas seizin anda berdua.
3.  Anda berdua dapat bertanya tentang apa saja.
4.  Tidak ada jawaban yang paling sempurna untuk pertanyaan yang diajukan.  Tujuan pertanyaan-pertanyaan adalah supaya anda berdua dapat mendiskusikan topik-topik tersebut.
PELAJARAN KITAB SUCI UNTUK PERTEMUAN #1
“RENCANA ALLAH BAGI SUAMI-ISTERI”

PENDAHULUAN

Setiap pasangan suami-isteri ingin berbahagia dalam kehidupan pernikahannya, tetapi untuk mengalami berkat dan sukacita dari Allah, kita harus mengetahui rencana Allah bagi hubungan suami/isteri.

PELAJARAN

I.  Bacalah Kejadian 2:18-25.

Menurut 2:24, ada tiga prinsip terhadap pernikahan: a) meninggalkan ayahmu dan ibumu, b) bersatu dengan isterimu, dan c) menjadi satu daging.

A.  “Tinggalkan ayahmu dan ibumu” berarti bahwa suami/isteri harus terpisah secara emosi/perasaan dari orang tua.  Sering sekali suami atau isteri bergantung kepada orang tua.  Dalam kehidupan pernikahan suami dan isteri harus bergantung satu kepada yang lain.

1)   Apakah anda masih bergantung secara emosi/perasaan kepada orang tua?
2)  Apakah emosi/perasaan anda dipusatkan kepada suami/isterimu?
3)  Kalau anda mempunyai beban/masalah apakah anda membagikannya kepada orang tua atau suami/isteri?
4)  Apakah menjadi kendala bagi anda untuk meninggalkan ayahmu dan ibumu secara emosi/perasaan?
5) Kalau orang tua menjelekkan isteri/suamimu apakah anda membela dia?  Kalau tidak, berarti anda belum meninggalkan ayahmu dan ibumu dan masih dikuasai oleh mereka!

“Meninggalkan ayahmu dan ibumu” juga berarti bahwa kewajiban anda terhadap orang tua harus menjadi yang kedua sebab kewajiban anda yang terutama sekarang adalah kepada isteri/suamimu.  Tidak ada hubungan manusia yang lebih penting dari pada di antara suami/isteri.

6)  Kalau anda mau memberikan uang kepada orang tua, apakah anda berdua setuju sebelum memberikannya?
7)  Apakah anda mau menyenangkan hati orang tua atau isteri/suamimu yang terutama?

B) “Bersatu dengan isterimu” berarti bahwa suami dan isteri menjadi satu dalam setiap bidang kehidupan mereka.  Misalnya, setiap keputusan harus diambil bersama-sama, setiap pembelian yang besar harus diputuskan bersama-sama dan setiap penggunaan waktu harus disetujui bersama-sama.  Selanjutnya, suami/isteri berdua harus aktif/terlibat dalam mendidik anak-anak.

8) Apakah anda berdua satu dalam hal-hal tersebut?  Dalam bidang apa, anda belum bersatu?

C) “Menjadi satu daging” berarti bahwa suami dan isteri menjadi satu dalam hubungan seks, tetapi untuk menjadi satu secara daging, isteri/suami harus menjadi satu secara emosi/perasaan terlebih dahulu.  Maksudnya, sebelum melakukan hubungan seks suami/isteri menjadi terbuka mengenai masalah, beban, ketakutan, kesukacitaan, cita-cita, dll.  Melalui komunikasi yang jujur dan terbuka perasaan cinta akan timbul kepada pasangan anda dan anda akan menginginkan hubungan seks dengan dia.

9) Apakah anda berdua mempunyai komunikasi yang jujur dan terbuka seperti yang digambarkan tadi?  Kalau tidak, apakah yang membantu anda dalam komunikasi dengan pasangan anda?

II.  Bacalah Kejadian 2:25.  Kata “telanjang” tidak berarti bahwa mereka tidak memakai pakaian saja, tetapi juga tidak mempunyai rahasia di antara mereka.

10) Apakah anda mempunyai rahasia yang disembunyikan dari suami/isterimu?  Mengapa?

III.  Bacalah Amsal 5:18-19.

11) Menurut ayat ini apakah hubungan seks dengan isteri/suamimu adalah suatu hal yang indah atau kotor?  Jelaskanlah jawaban anda menurut ayat ini.

IV.  Bacalah 1 Korintus 7:2-5.

12) Apakah yang bisa terjadi kalau suami/isteri tidak sering melakukan hubungan seks?

PERHATIKANLAH: Ayat ini diberikan supaya suami/isteri dapat menghindari godaan, tetapi tidak boleh dipakai untuk memaksa suami/isteri melakukan hubungan seks!

V.  Bacalah Matius 19:3-9.  Pada ayat 6, ketika anda menikah Allah sendiri yang mempersatukan anda.  Renungkanlah maknanya!  Isteri/suamimu adalah pemberian dari Allah!  Allah hanya memberi yang terbaik kepada kita.

13) Apakah anda menganggap isteri/suamimu sebagai pemberian dari Allah?  Kalau anda memiliki pikiran seperti ini, jelaskanlah sikap yang seharusnya anda miliki terhadap suami/isterimu.

14) Menurut ayat 6-9, apakah perceraian dikehendaki Allah?  Jelaskanlah jawabannya.


PEMBAHASAN/PENERAPAN

15) Dari Pelajaran di atas, apakah yang menjadi pemikiran baru bagi anda?

16) Pilihlah satu hal yang ingin anda terapkan dari Pelajaran ini.

TUGAS YANG DIKERJAKAN DI RUMAH
1.  Bahaslah pertanyaan di atas dengan isteri/suamimu.
2.  Hafallah ayat ini: Matius 19:6
2.  Bersaat Teduh

SAAT TEDUH

Hari Pertama
Bacalah Efesus 5:21-33. Catatlah tanggung jawab isteri/suami.

_________________________________________________________________

Hari Kedua
Bacalah Kolose 3:18-21.  Catatlah tanggung jawab isteri/suami dan orang tua.

_________________________________________________________________

Hari Ketiga
Bacalah Amsal 31:10-31.  Catatlah ciri-ciri isteri yang baik.  (Untuk isteri) pilihlah satu ciri khas tersebut untuk diterapkan.  (Untuk suami) bagaimana anda dapat mendukung isteri menerapkan ciri tersebut.

_________________________________________________________________

Hari Keempat
Bacalah 1 Timotius 3:1-7.  Ayat-ayat menjelaskan persyaratan untuk menjadi penilik jemaat, namun daftar ini dapat menjadi penuntun bagi suami yang baik. (Untuk suami) pilihlah satu ciri khas tersebut untuk diterapkan.  (Untuk isteri) bagaimana anda dapat mendukung suami menerapkan ciri khas tersebut.

_________________________________________________________________

Hari Kelima
Bacalah Filipi 2:1-8.  Bagaimana suami dan isteri bisa menjaga kesatuannya menurut ayat-ayat ini?

_________________________________________________________________

_______________________________________________________________
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK PERTEMUAN #1
“Saling mengenal”

A.  Kesehatan Pribadi
1.  Jelaskanlah mengenai kesehatan anda pada umumnya.

2.  Apakah anda mengalami pengobatan untuk penyakit mental?

B.  Sejarah Pribadi
1.  Apakah anda sudah mempunyai anak?  Siapakah ibunya (atau bapaknya)?  Saat ini, siapa yang memelihara anak tersebut?  Untuk selanjutnya siapa yang akan memelihara anak tersebut?

2. Apakah anda sudah pernah menikah sebelum ini?  Jika ya, apa statusnya (keadaan) sekarang?  Kalau bercerai, jelaskan alasan perceraiannya.

3.  Apakah anda pernah melakukan pengguguran kandungan/aborsi?

C.  Ciri-ciri Pribadi
1.  Gambarkanlah sifat-sifat positif dan negatif pada diri anda.

2.  Ceritakanlah mengenai pengalaman terburuk dalam kehidupan anda.

3.  Ceritakanlah mengenai pengalaman terbaik dalam kehidupan anda.

4.  Siapakah yang paling mempengaruhi kehidupan anda sejak kecil?  Apakah orang tersebut masih mempengaruhi anda?  Apakah pengaruhnya baik atau kurang baik?

D.  Saat Anda Berpacaran
1.  Apakah anda pernah berpacaran dengan orang lain sebelumnya?  Kalau ya, kapan dan berapa lama?  Mengapa berpisah?  Apakah anda sudah memutuskan hubungan dengan dia?

2.  Saat anda berpacaran, apakah ada masalah yang muncul yang membuat anda khawatir tentang pernikahan anda (misalnya, dia peminum, main judi, main perempuan, suka memukul anda, berhutang, tidak memperhatikan anda, dsb)?

3.  Apakah orang tua anda menyetujui rencana anda untuk menikah?  Kalau tidak, tolong jelaskan.

4.  Daftarkanlah lima alasan  mengapa anda ingin menikah dengan pacar anda.

5.  Sebutkan lima sifat pacar anda yang anda sukai.

6.  Sebutkan dua sifat pacar anda yang tidak anda sukai.
PELAJARAN KITAB SUCI UNTUK PERTEMUAN #2
KELUARGA YANG BERIMAN

PENDAHULUAN

Menurut Kitab Suci, Allah menciptakan keluarga untuk menjadi berkat kepada manusia.  "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (Kejadian 2:24)."

Karena Allah menciptakan pernikahan dan keluarga, Ia mempunyai prinsip-prinsip untuk menuntun hubungan suami/isteri dan orang tua/anak-anaknya.  Kalau prinsip-prinsip di bawah ini diterapkan, maka pernikahan anda akan diberkati oleh Tuhan dan menjadi sumber kebahagiaan.

Dalam pelajaran ini, kita akan belajar prinsip-prinsip di bawah ini:

1)  Suami adalah kepala, jadi dia bertanggung jawab untuk memimpin keluarganya.
2) Suami harus mengasihi isteri seperti Isa Al-Masih mengasihi jemaatNya.
3)  Suami harus mengembangkan bakat-bakat dan karunia-karunia isteri.
4)  Isteri adalah penolong bagi suaminya.
5)  Isteri harus menghormati suaminya.
6)  Suami dan isteri harus mendidik anak-anaknya.

LATAR BELAKANG

Dalam Pelajaran ini Paulus dan temannya datang ke kota Korintus.  Di situ mereka bertemu dengan Bapak Akwila dan istrinya Ibu Priskila.  Pasangan ini melayani Tuhan bersama-sama dan menjadi teladan bagi kita mengenai keluarga yang beriman.

PELAJARAN

Lihatlah kegiatan-kegiatan Akwila dan Priskila:

"Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.  Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila dan Priskila, isterinya....Paulus singgah ke rumah mereka....Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus.  Lalu ia minta diri kepada anda-anda di situ dan berlayar ke Siria....Priskila dan Akwila menyertai dia.  Waktu Priskila dan Akwila mendengar Apolos mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah."  Kisah Para Rasul 18:1-3, 18, 26

"Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Isa Al-Masih.  Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku.  Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi.  Salam juga kepada jemaat di rumah mereka."  Roma 16:3-5

Dari ayat-ayat ini, kita bisa tangkap bahwa Priskila dan Akwila sangat terlibat dalam pelayanan Tuhan, bahkan jemaat bertemu di rumahnya.

Untuk belajar lebih dalam tentang hubungan di antara anggota keluarga, bacalah Efesus 5:22-33.

Kewajiban suami kepada isteri
Suami adalah kepala isteri seperti Isa Al-Masih adalah kepala jemaatNya.  Bacalah Efesus 5:23.

1)  Bayangkanlah seorang kepala desa.  Apakah yang harus dilakukan kalau dia mau melaksanakan tugasnya dengan baik? Apakah yang seharusnya menjadi sikap dan sifatnya? Jelaskanlah kesamaan dan perbedaan dengan suami sebagai kepala keluarga.

________________________________________________________________

2)  Suami harus mengasihi isteri seperti Isa Al-Masih mengasihi jemaatNya.  Bacalah Efesus 5:25, 28,29.  Jelaskanlah caranya Isa mengasihi jemaatNya dan bagaimana suami harus mengasihi isterinya.

________________________________________________________________

3)  Suami harus mengembangkan bakat-bakat dan karunia-karunia isteri.  Bacalah Efesus 5:25-27.  Jelaskanlah caranya Isa Al-Masih mengembangkan jemaatNya dan caranya suami harus mengembangkan potensi isterinya.

________________________________________________________________

Kewajiban isteri kepada suami
Isteri adalah penolong bagi suaminya.

"Tuhan Allah berfirman:  Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.  Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."  Kejadian 2:18

4)  Jelaskanlah tindakan-tindakan yang spesifik agar isteri dapat menolong dan mendukung suaminya.

________________________________________________________________

Isteri harus menghormati suaminya.  Seorang suami akan merasa dihormati kalau isteri menghargai dia.

5)  Bacalah Efesus 5:22, 24, 33. Jelaskanlah tindakan-tindakan yang spesifik agar isteri dapat menghormati dan menghargai suaminya.

________________________________________________________________

Menghormati dan menghargai suami tidak sulit kalau dia mengasihi dan memperhatikan keluarganya dengan baik.  Tetapi akan menjadi sulit jika suami sifatnya keras dan dia tidak mengasihi keluarganya.  Walaupun sulit untuk dilakukan tetapi tidak mustahil dalam kekuatan Tuhan. Seorang isteri tidak terlepas dari tanggung jawab untuk menghormati suaminya.

6) Bacalah 1 Petrus 3:1-6.  Jika suami tidak mau mentaati Allah, jelaskanlah bagaimana cara isteri dapat memenangkan dia.

________________________________________________________________

Kewajiban orang tua kepada anak-anaknya
Suami dan isteri harus mendidik anak-anaknya.

7)  Bacalah Efesus 6:1-4.  “Jangan memperlakukan anak-anakmu sehingga mereka menjadi marah.” Bagaimana orang tua bisa membuat anak marah?

________________________________________________________________

8) Jelaskanlah caranya suami/isteri mendidik anak-anaknya dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

________________________________________________________________

9) Apakah anak dapat melakukan saat teduh, menghafal ayat, dan berdoa?  Siapa yang harus mengajar dia?

________________________________________________________________

KEBENARAN KUNCI

"Suami wajib memimpin dan mengasihi isterinya; isteri wajib menolong dan menghormati suaminya; orang tua wajib mendidik anak-anaknya dalam ajaran Tuhan."

PENERAPAN

Sering sekali suami mau menuntut isterinya menerapkan prinsip-prinsip di atas.  Sebenarnya seseorang tidak bisa menuntut apa-apa dari orang lain.  Gunakanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk memperbaiki diri sendiri.

Untuk suami:

1)  Bagaimana caranya saya dapat menjadi lebih terlibat dalam mengurus dan memimpin keluarga?
2) Apakah yang dapat saya lakukan untuk menunjukkan kasih kepada isteri saya?  Ingatlah teladan Isa Al-Masih terhadap jemaatNya!
3)  Bagaimana caranya saya dapat mengembangkan bakat-bakat dan karunia-karunia isteri.  Seperti Priskila dan Akwila melayani bersama-sama, bagaimana caranya saya dan isteri saya dapat melayani bersama-sama?
4) Bagaimana caranya saya dapat mendidik anak-anak saya dengan baik?

Untuk isteri:

1)  Pikirkanlah tentang ide-ide yang dapat saya lakukan untuk menolong dan mendukung suami saya.
2)  Pikirkanlah tentang ide-ide yang dapat saya lakukan untuk menghormati suami saya.
3)  Apakah saya mencoba untuk menjadi indah secara lahiriah atau mau menjadi indah secara batiniah?

TUGAS YANG DIKERJAKAN DI RUMAH

1)  Dalam minggu ini, pikirkanlah tentang penerapan di atas dan mohon kekuatan dan bimbingan dari Tuhan untuk memperbaiki kewajiban anda.
2)  Hafallah Efesus 5:33
3)  Bersaat teduh.

SAAT TEDUH

HARI PERTAMA: Bacalah 1 Korintus 13:4-8. Apakah keluarga anda penuh dengan kasih seperti yang digambarkan dalam ayat-ayat tersebut?

_______________________________________________________________

HARI KEDUA:  Bacalah 1 Timotius 3:1-7.  Nilailah diri anda dengan persyaratan di dalam ayat-ayat tersebut.

______________________________________________________________

HARI KETIGA:  Bacalah Titus 3:1-8.  Nilailah diri anda dengan persyaratan di dalam ayat-ayat tersebut.

_______________________________________________________________

HARI KEEMPAT:  Bacalah Amsal 31:10-31.  Nilailah diri anda dengan persyaratan di dalam ayat-ayat tersebut.

_______________________________________________________________

HARI KELIMA:  Bacalah 1 Tesalonika 2:5-12.  Menurut Rasul Paulus, apakah yang biasanya dilakukan oleh seorang ibu dan seorang bapak terhadap anak-anaknya?

_______________________________________________________________
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK PERTEMUAN #2
“Orang tua/Mertua”

A.  Keluarga Anda
1.  Bagaimana kehidupan pernikahan orang tua anda?  Apakah orang tua anda menikah lebih dari satu kali?  Jika mereka bercerai, jelaskanlah alasannya.
2.  Apakah ada adat istiadat dari keluarga anda yang mau anda terapkan dalam keluarga anda?  Tolong jelaskan.
3.  Apakah keluarga anda pernah terlibat dengan ilmu/kuasa kegelapan?  Apakah anda pernah atau sekarang terlibat dengan ilmu/kuasa kegelapan?  Adakah jimat atau ilmu yang belum anda buang?  Tolong jelaskan.

B.  Orang Tua
 Biasanya seorang suami menginginkan isterinya menjadi seperti ibunya dan seorang isteri menginginkan suaminya menjadi seperti bapaknya.  Berdasarkan kecenderungan ini, bahaslah pertanyaan di bawah ini:

1.  (Untuk suami) dalam hal apa saja anda ingin calon isteri anda menjadi seperti ibu anda?
2.  (Untuk suami) dalam hal apa saja anda ingin calon isteri anda menjadi berbeda dari ibu anda?
3.   (Untuk isteri) dalam hal apa saja anda ingin calon suami anda menjadi seperti ayah anda?
4.  (Untuk isteri) dalam hal apa saja anda ingin calon suami anda menjadi berbeda dari ayah anda?

 Biasanya seorang suami menjadi seperti ayahnya dalam tingkah laku yang negatif (kurang baik) dan seorang isteri menjadi seperti ibunya dalam tingkah laku yang negatif.

5.  (Untuk suami) dalam hal apa saja anda ingin menjadi seperti ayah anda?
6.  (Untuk suami) dalam hal apa saja anda ingin menjadi berbeda dari ayah anda?
7.  (Untuk isteri) dalam hal apa saja anda ingin menjadi seperti ibu anda?
8.  (Untuk isteri) dalam hal apa saja anda ingin menjadi berbeda dari ibu anda?

C.  Hubungan Orang Tua Anda
1.  Gambarkanlah hubungan antara ayah dan ibu anda dalam bidang berikut:

a) Persahabatan
b) Kepemimpinan (Siapa yang memimpin keluarga anda?  Bagaimana dia memimpinnya?  Bagaimana orang tua mengambil keputusan?)
c) Pendidikan Agama (Siapa yang mendidik dan bagaimana caranya?)
d) Mengelola Uang (Siapa yang mengelola uang, bagaimana uang digunakan, dan bagaimana mereka memutuskan tentang penggunaan uang?)

D.  Orang tua/Mertua
1.  Dalam hal apa saja anda masih dipengaruhi/dikuasai oleh orang tua anda (yaitu, belum merasa bebas dari mereka)?
2.  Kalau orang tua anda mulai menjelekkan pasangan anda bagaimana tindakan anda?  Membela pasangan anda atau membisu?

 Sangat penting, suami/isteri harus membela pasangannya kepada orang tua!

3.  Bagaimana anda berdua mengambil keputusan jika salah seorang ingin memberi kepada orang tuanya?
4.  Sesudah menikah anda berdua akan tinggal di mana?  Bersama orang tua?  Berapa lama?
5.  Jika karena pekerjaan, apakah anda bisa tinggal jauh dari orang tua?
6.  Sesudah menikah (karena anda berdua menjadi keluarga baru), apakah hubungan anda dengan orang tua harus diubah?  Jelaskanlah jawabannya.
7.  Berapa sering mau mengunjungi orang tua/mertua?

Prinsip-prinsip mengenai “Memelihara hubungan dengan Ipar dan Mertua”

1.  Bila ipar atau mertua memberikan nasihat, anggaplah nasihat tersebut berasal dari sahabat anda.  Terimalah yang baik dan buang yang tidak baik dengan hormat dan lemah lembut.
2.  Bila ipar atau mertua memberikan nasihat, ingatlah motivasi mereka.  Biasanya mereka memberikannya untuk kebaikan anda.  Mereka tidak mempunyai maksud yang tidak baik.
3.  Jika hubungan anda dengan ipar atau mertua tidak begitu erat, kunjungilah mereka, tetapi hanya untuk waktu singkat.
4.  Terimalah ipar dan mertua anda dengan semua kelebihan dan kelemahannya.  Ingatlah bahwa Tuhan juga mengasihi anda walaupun anda mempunyai banyak kelemahan!
5.  Ibu mertua biasanya merasa sayang kepada anak-anak kandungnya.  Sulit baginya untuk melepaskan mereka dengan mendadak.  Berikanlah waktu supaya dia bisa melepaskan anak kandungnya.
6.  Jangan terlalu cepat memberi nasihat kepada ipar atau mertua.  Tunggulah sampai mereka menerima anda, baru anda bisa menasihati mereka.
7.  Jangan menjelekkan isteri/suami atau mengatakan kesalahan isteri/suami di depan orang lain, khususnya di depan orang tua atau mertua.  Kalau suami/isteri anda mempunyai kelemahan atau melakukan kesalahan, beritahukanlah kepadanya secara pribadi/sendiri.
8.  Jangan memakai orang tua anda sebagai teladan yang harus diikuti oleh isteri/suamimu.
9.  Ikatan kekeluargaan adalah normal dan wajar, sehingga sikap penolakan terhadap mereka akan membawa ketidakbahagiaan bagi semua pihak.  Hubungan ini jelas harus dipelihara.
10.  Hargailah kepedulian/rasa sayang pasangan anda terhadap orang tua kandungnya.
11.  Kalau ada masalah dengan orang tua/mertua, anda berdua harus membahasnya untuk mencari jalan keluar.  Jangan mengambil tindakan sendiri.
12.  Kalau ipar atau mertua terlalu campur tangan dalam urusan keluarga anda, anda berhak untuk membatasi pengaruh/kontrol mereka karena anda harus menjaga kesatuan dan kerukunan keluarga anda.
13.  Ikatan kekeluargaan tidak dapat diputuskan.  Walaupun saat ini sulit dipelihara, mungkin pada suatu saat anda akan membutuhkan pertolongan dari mertua anda.  Oleh sebab itu, peliharalah hubungan anda dengan ipar dan mertua!
PELAJARAN KITAB SUCI UNTUK PERTEMUAN #3
KOMUNIKASI

PENDAHULUAN

Komunikasi yang baik antara suami istri akan memberikan kepuasan yang mendalam bagi kedua belah pihak, memampukan keduanya untuk menyelesaikan konflik-konflik, serta membuat mereka mempunyai pengertian yang lebih besar akan tanggung jawab mereka masing-masing.

PELAJARAN

1. Menurut anda apakah definisi komunikasi itu?

____________________________________________________________________________

2. Bacalah Efesus 4:15.  Dalam komunikasi, kita harus mengatakan kebenaran disertai dengan apa?

____________________________________________________________________________

3. Bacalah Efesus 4:25. Apa yang harus kita buang dan bagaimana kita harus berkata menurut ayat ini?

____________________________________________________________________________

4. Bacalah  Efesus 4:26,27. Sebelum matahari terbenam, apa yang harus kita lakukan?

____________________________________________________________________________

5. Bacalah  Efesus 4:29. Dari pada “perkataan kotor keluar”, apa yang harus kita katakan?

____________________________________________________________________________

6. Bacalah I Petrus 3:10. Kalau kita mau mencintai hidup, apakah yang harus dijaga?

____________________________________________________________________________

7. Komunikasi harus dua arah: berbicara dan mendengark.  Menurut ayat-ayat ini, mengapa kita harus mendengar dengan baik-baik?

Amsal 18:13________________________________________________________

Amsal 19:20________________________________________________________
Yakobus 1:19_______________________________________________________

 Mendengar berarti sungguh-sungguh memperhatikan apa yang dikatakan oleh orang itu, menerima pikiran-pikiran serta perasaanya, benar atau salah, tanpa menghakimi. Bila anda sungguh-sungguh mendengarkan, anda akan mampu menyatakan kembali dengan tepat isi maupun perasaan yang terkandung dalam pesan itu. Tetapi anda tidak mendengar dengan baik jika selama orang itu berbicara anda terus memikirkan apa yang harus anda katakan bila ia berhenti berbicara.

8. Kata-kata yang dipilih secara tepat dan disampaikan pada waktu yang tepat sangat menolong komunikasi kita. Dengan kata-kata anda sendiri tuliskan prinsip-prinsip yang terdapat dalam ayat-ayat berikut:

Amsal 10:32_____________________________________________________________

Amsal 15:23_____________________________________________________________

Amsal 15:28_____________________________________________________________

Kolose 4:6_______________________________________________________________

9. Komunikasi yang baik berarti juga mengerti kapan saatnya untuk tidak berbicara. Daftarkan prinsip-prinsip ini dari ayat-ayat berikut:

Amsal 10:19_____________________________________________________________

Amsal 11:13_____________________________________________________________

Amsal 13:3______________________________________________________________

Yakobus 1:26____________________________________________________________

PENERAPAN

Komunikasi anda berdua sekarang

10.  Bacalah pernyataan berikut mengenai lima tahap komunikasi. Berilah tanda pada pernyataan yang melukiskan kedalaman komunikasi sehari-hari yang ada dalam berpacaran anda.

Tahap 1: {} Percakapan basa basi. (“Hai, apa kabar?”“Baik.”)
Tahap 2: {} Melaporkan kenyataan/keadaan. (“Tukang koran terlambat lagi.”)
Tahap 3: {} Gagasan dan penilaian (Tukar pikiran.). (“Saya pikir semua pria harus belajar bagaimana mengganti popok bayi.”“Wah, saya tidak setuju.”)
Tahap 4: {} Perasaan dan emosi. (“Saya senang duduk sambil melihat pemandangan yang indah.” “Begitu juga saya. Rasanya tenteram dan damai.”)
Tahap 5: {} Terbuka, saling mengungkapkan isi hati dengan jujur. (“Saya pikir saya belum menjadi teladan yang baik dalam rumah tangga kita. Bisakah kita membicarakan hal itu? Saya ingin tahu pendapatmu.” “Ya, katakanlah apa yang kaupikirkan selama ini.”)

11. Apa yang dapat anda lakukan atau katakan untuk mencapai komunikasi yang lebih mendalam?

Meningkatkan Komunikasi

12. Secara pribadi, beri tanda untuk setiap pernyataan yang menunjukkan masalah anda dalam komunikasi anda sebagai suami/isteri.
{} a.  Sering kali saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ingin saya katakan.
{} b. Saya takut jika saya membuka diri, saya akan ditolak.
{} c.  Saya tidak yakin bahwa dengan berbicara akan menolong.
{} d.  Sering kali saya tidak berbicara karena takut pendapat saya salah.
{} e.  Saya terlalu marah untuk bisa berbicara dengan baik.
{} f.  Berterus terang hanya akan memperburuk keadaan.
{} g.  Saya terlalu banyak bicara dan tidak memberi kesempatan kepada suami/isteri saya untuk berbicara.
{} h.  Saya kurang berkomunikasi baik dengan Allah.
{} i.  Saya mencoba menyembunyikan apa yang sebenarnya.
{} j.  Kata-kata saya sering bersifat membela diri.
{} k.  Sering saya mengungkit-ungkit kegagalannya di masa lalu.
{} l.  Tindakan saya tidak sejalan dengan kata-kata saya.
{} m.  Saya tidak mendengarkan dengan penuh perhatian.
{} n.  Saya membalas marah dengan marah atau penghinaan dengan penghinaan.
{} o.  Saya mengolok-olok suami/isteri secara keterlaluan.

13.  Mengapa anda menandai pernyataan di atas?  Jelaskanlah perasaan, ketakutan, dan alasan-alasan anda.

Cara untuk memperbaiki komunikasi

1. Jangan menganggap bahwa anda tahu segalanya:  tanyakanlah.
2. Ciptakan suasana yang terbuka/aman dan menerima apa adanya.
3. Secara wajar nyatakanlah pujian dan penghargaan (perkataan yang membangun).
4. Saling mendoakan dan juga berdoa bersama.
5. Boleh menyatakan ketidaksetujuan, tetapi dengan lemah lembut.  Harus saling menghormati.
6. Berusaha untuk menjadi pendengar yang baik.
7. Bangunlah harga diri suami/isteri anda.
8. Berusahalah untuk lebih mengerti daripada dimengerti. (“Saya belum mengerti, coba tolong ulangi lagi?”)
9. Bila anda bersalah atau berdosa terhadap suami/isteri anda, akuilah dan minta maaf. Pakailah kata-kata: “Tolong maafkan aku?” dan “Ya, aku memaafkan anda.”)

Pelajaran ini diadapsi dari buku Suami & Istri, Penerbit Yayasan Kalam Hidup
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK PERTEMUAN #3
“Komunikasi”

A.  Saling Menerima
1.  Dalam hal spa sajakah anda ingin pacar anda berubah?
2.  Apakah anda siap hidup sebagai suami/isteri untuk selama-lamanya walaupun dia tidak mau berubah?  Tolong jelaskan jawaban anda.
3.  Apakah pacar anda mempunyai kebiasaan/tingkah laku yang mengganggu anda (membuat anda jengkel)?  Tolong jelaskan.

B.  Kekhawatiran mengenai pernikahan
1.  Hal-hal apakah yang mengkhawatirkan anda mengenai pernikahan anda yang akan datang?
2.  Hal-hal apakah yang menyebabkan anda cemburu terhadap pacar anda?
3.  Bolehkah seorang suami atau isteri merahasiakan sesuatu terhadap pasangannya?  Tolong jelaskan jawabannya.
4.  Apakah ada sesuatu dari latar belakang anda yang bisa mengganggu kebahagiaan pernikahan anda?
5.  Apa yang akan anda lakukan supaya hubungan anda tetap akrab, romantis, dan erat?  Apa yang akan anda lakukan untuk menghindari godaan seksual?  (Salah satu tindakan, anda tidak boleh menonton “blue filem (filem porno).

C.  Masalah-masalah
1.  Ceritakanlah mengenai masalah/kesulitan terbesar yang pernah anda alami.  Bagaimana cara anda bertahan/mengatasi persoalan tersebut?  Apa yang anda pelajari dari masalah/kesulitan tersebut?
D.  10 Pernyataan untuk menolong anda berkomunikasi

Diskusikanlah 10 pernyataan berikut dengan melengkapinya menurut pendapat anda.

1.  Hubungan kami akan lebih menyenangkan kalau pacar saya...

2.  Hubungan kami akan terganggu kalau saya...

3. Kami bisa memperbaiki komunikasi kami kalau kami...

4.  Kelemahan saya adalah...

5.  Saya ingin berubah dalam hal....

6.  Kalau saya tidak diterima oleh orang lain saya merasa...

7.  Emosi yang tersulit saya kendalikan adalah...

8.  Satu kelebihan saya adalah...

9.  Hal yang paling saya senangi dari pacar saya adalah...

10.  Saya ingin berdoa bersama-sama mengenai...
PELAJARAN KITAB SUCI UNTUK PERTEMUAN #4
TANGGUNG JAWAB SUAMI/ISTERI

PENDAHULUAN

Allah menghendaki supaya pernikahan anda menggambarkan kasihNya kepada JemaatNya, yang disebutNya sebagai Pengantin Perempuan Al-Masih dan Tubuh Al-Masih.  Untuk dapat mencapai apa yang dikehendakiNya itu, Allah telah memberikan tanggung jawab khusus kepada suami dan isteri yang terikat dalam pernikahan.

PELAJARAN

I.  Tanggung jawab bersama-sama

Belajarlah mengenai tanggung jawab suami isteri satu kepada yang lain dari ayat-ayat di bawah ini:

A.   Bacalah Yahya 13:3-5,12-15.  Mengapa Isa Al-Masih membasuh kaki murid-muridNya?

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

1.  Jika Isa Al-Masih bisa membasuh kaki murid-muridNya, apakah anda harus melayani pasanganmu?

2.  Daftarkanlah sedikitnya tiga cara anda bisa melayani pasanganmu.

a. ________________________________________________________

b. _______________________________________________________

c. _______________________________________________________


B.   Bacalah Roma 15:5-7.  Dalam ayat 6, bagaimana suami dan isteri dapat memuliakan Allah?

3. Daftarkanlah sedikitnya tiga hal yang dapat memecah-belah kerukunan anda?

a. ________________________________________________________

b. _______________________________________________________

c. _______________________________________________________

C.   Bacalah 1 Korintus 13:4-7.  Daftarkanlah ciri khas kasih yang sejati.

____________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________

4.  Pilihlah satu perintah dari ayat-ayat tersebut yang paling sulit anda terapkan.
5.  Mengapa kita bisa mengasihi orang lain, tetapi sulit menunjukkan kasih kepada pasangan kita?

D.  Bacalah Efesus 5:21.  Tulislah tanggung jawab suami/isteri kepada yang lain.________

_______________________________________________________________________

  6.  Apakah sulit untuk seorang suami rendahkan diri kepada isterinya?  Mengapa?
7.  Dalam perselisihan, bagaimana anda dapat rendahkan diri?

E.   Bacalah 1 Tesalonika 5:14-15.  Tulislah tanggung jawab suami/isteri satu dengan yang lain.

_______________________________________________________________________

8.  Pilihlah satu perintah yang belum anda lakukan dalam kehidupan anda.

___________________________________________________________________

F.   Bacalah 1 Petrus 4:8.  Mengapa kita harus mengasihi orang lain?

9.  Dalam perselisihan, apakah anda mau menyalahkan atau menerima pasangan anda?

II.  Tanggung Jawab Suami

A.  Bacalah Zabur 23:4.Dengan gada dan tongkat, gembala dapat melindungi domba-domba sehingga mereka tidak takut.  Seperti gembala, seorang suami harus membimbing dan memelihara keluarganya.

10.  Apakah yang bisa menakutkan isterimu baik secara fisik maupun secara perasaan?
11.  Bagaimana anda dapat melindungi isterimu?

B.  Bacalah Matius 11:28-30.  Kalau kita letih lesu dan berbeban berat, kita dapat membawa semua beban kepada Isa Al-Masih.

12.  (Untuk isteri) Apakah anda merasa aman membawa beban anda kepada suami?  Mengapa tidak?
13.  (Untuk suami) Apakah anda memperhatikan isteri anda supaya tahu bebannya?
14.  (Untuk suami) Apakah anda mempunyai waktu untuk menanggung beban orang lain, tetapi tidak mempunyai waktu untuk membantu isterimu?

C.  Bacalah 1 Petrus 3:7.  Mengapa doa seorang suami bisa terhalang?

_________________________________________________________________________

15.  Apakah anda menghormati isterimu?
16.    (Untuk isteri) Apakah anda merasa dihormati? Kalau tidak, mengapa?

D.  Bacalah 1 Petrus 5:1-3.  Suami mempunyai tanggung jawab yang khusus untuk memimpin keluarganya.  Jelaskanlah sikap dan sifat kepemimpinan yang baik.

_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

17.  Jelas, bahwa seorang suami harus memimpin keluarganya; (untuk suami) apakah isteri anda mudah dipimpin?  Apakah dia terlalu keras kepala?
18.    Kalau suami tidak memiliki percaya diri yang kuat, dia akan meragukan kemampuannya untuk memimpin keluarganya.  (Untuk isteri) Bagaimana anda dapat membangun dia supaya dia bisa memimpin keluarga anda?

III.  Tanggung Jawab Isteri

Ketika Allah menciptakan perempuan, Dia berkata, “tidak baik”, kalau manusia itu seorang diri saja.  “Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18).  Allah merancang perempuan untuk mampu menjadi pasangan yang melengkapi laki-laki.  Peranan sebagai pelengkap sama sekali tidak merendahkan perempuan, dan juga tidak berarti bahwa isteri kehilangan identitasnya.  Sebenarnya kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “penolong” dalam Kejadian 2:18, sering kali digunakan untuk melukiskan peranan Allah sebagai penolong manusia (seperti dalam Zabur 33:20- “Dialah penolong kita dan perisai kita!”).  Menjadi isteri merupakan jabatan yang penting, yang bertanggung jawab, dan yang terhormat.

A.  Daftarkan ciri-ciri isteri baik yang dilukiskan dalam Amsal 31.  Pelajarilah ayat-ayat di bawah ini:

ayat 10-11 ___________________________________________________________

ayat 12  ___________________________________________________________

ayat 20  ___________________________________________________________

ayat 25  ___________________________________________________________

ayat 26  ___________________________________________________________

ayat 27  ___________________________________________________________

ayat 30  ___________________________________________________________

19.  (Untuk isteri), dari ayat-ayat tersebut, manakah yang paling sulit diterapkan?  Mengapa?

B.  Bacalah Titus 2:4-5.  Tulislah sikap dan tindakan isteri yang baik.

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

20.  (Untuk isteri),  Pilihlah satu perintah dari ayat-ayat ini yang mau anda terapkan.

C.  Bacalah 1 Petrus 3:1-6.  Jika suami anda tidak mentaati Firman Tuhan, apa yang seharusnya anda lakukan?

________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

PENERAPAN

1.  Secara singkat, jelaskanlah tanggung jawab suami dan isteri kepada yang lain.

2.  Secara singkat, jelaskanlah tanggung jawab khusus yang diberi kepada suami.

3.  Secara singkat, jelaskanlah tanggung jawab khusus yang diberi kepada isteri.

TUGAS YANG DIKERJAKAN DI RUMAH

1.  1 Korintus 13:4-7 merupakan inti Pelajaran ini; oleh karena itu, tulislah ayat-ayat ini dengan tangan anda sendiri.  Kalau anda menerapkan ayat-ayat ini, pernikahan anda akan sangat bahagia!
____________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________

____________________________________________________________________________

Pelajaran ini diadapsi dari buku Suami & Istri, Penerbit Yayasan Kalam Hidup
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK PERTEMUAN #4
“Apa yang dihargai”

A.  Tujuan dan cita-cita hidup

1.  Jelaskanlah tujuan/makna hidup anda.

2.  Jelaskanlah lima tujuan/cita-cita yang ingin anda capai dalam hidup anda. Cita-cita ini adalah yang khusus bagi anda sendiri.

a.
b.
c.
d.
e.

3.  Apakah tujuan hidup dan cita-cita ini sama dengan tujuan hidup pacar anda?

4.  Apakah tujuan hidup anda ini sama dengan harapan orang tua anda?  Kalau tidak, bagaimana cara anda untuk memecahkannya?

B.  Keharusan pribadi

1.  Apakah yang merupakan “keharusan” bagi anda dalam hal-hal berikut ini:

a) rumah
b) mobil/sepeda motor
c) pakaian/perhiasan
d) teman-teman
e) rekreasi
f) hubungan dengan keluarga anda

2.  Apakah “keharusan” anda sama dengan  “keharusan” pacar anda?  Bahaslah perbedaannya.

3.  Apakah ada perbedaan suku antara anda and pacar anda?  Kalau ya, apakah ada perbedaan yang akan menimbulkan masalah dalam pernikahan anda?

4.  Jika anda berdua berasal dari suku yang berbeda, apakah ada adat istiadat yang mau anda terapkan/pakai dalam pernikahan anda?



C.  Agama

1.  Kapan dan bagaimana anda mengenal Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi?

2.  Apakah anda sudah dipermandikan?  Kapan?

3.  Bagaimana kehidupan doa anda?  Apakah anda mempunyai waktu-waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan?  Pada saat ini, jelaskanlah Saat Teduh anda?

4.  Apakah anda berdua memiliki waktu-waktu khusus untuk berdoa bersama dan membaca Firman Tuhan?

5.  Siapakah Isa Al-Masih dalam hidup anda? Jelaskan.

6. Bagaimana pernikahan anda akan berbeda dari pada orang yang diluar iman anda. Jelaskan.

7.  Pelayanan seperti apa yang anda berdua akan lakukan setelah menikah?

8.  Bagaimana anda akan mendidik/membina anak-anak anda mengenai iman kepada Isa Al-Masih?

CATATAN: Mintalah calon suami-isteri mengisi dan membawa anggaran bulanan pada pertemuan selanjutnya.  Mintalah mereka mengisi setiap bagian dalam anggaran yang terlampir.
ANGGARAN BULANAN KELUARGA

I.  Pemasukan

Suami Rp. ______________________________

Isteri Rp. ______________________________

Sumber-sumber lain Rp. ______________________________

Jumlah pemasukan Rp. ______________________________

II.  Pengeluaran

Persepuluhan (biasanya 10% dari gaji)Rp. ______________________________

Rumah (sewa/cicilan) Rp. ______________________________

Listrik/air/telepon Rp. ______________________________

Makanan Rp. ______________________________

Keperluan kecil Rp. ______________________________
(minyak, sabun, obat nyamuk, obat, lampu, dsb)

Pakaian/make-up Rp. ______________________________
(juga termasuk anak-anak)

Transportasi Rp. ______________________________
(kendaraan umum, servis sepeda motor, dsb)

Biaya sekolah Rp. ______________________________

Kesehatan (termasuk asuransi) Rp. ______________________________

Tabungan Rp. ______________________________
(biasanya 10% dari gaji)

Biaya lain Rp. ______________________________

Hal-hal tak terduga Rp. ______________________________

Jumlah pengeluaran Rp. ______________________________
PELAJARAN KITAB SUCI UNTUK PERTEMUAN #5
MENYELESAIKAN PERSELISIHAN

PENDAHULUAN

Perselisihan adalah kejadian yang biasa dan wajar dalam perkembangan suatu hubungan-khususnya dalam pernikahan, di mana dua pribadi memasuki satu kesatuan yang akrab.  Dalam pernikahan, perselisihan timbul karena suami dan isteri mempunyai pendapat, kepribadian, penilaian, pandangan hidup serta pengalaman yang berbeda.  Dalam pernikahan, perselisihan bisa menjadi faktor yang membangun, tetapi bisa juga menghancurkan- tergantung dari bagaimana cara mengatasinya.  Seni menyelesaikan perselisihan adalah kunci untuk memelihara pernikahan yang sehat, intim, dan bahagia.  Seni ini juga menjadi ukuran kedewasaan seseorang dan merupakan bagian dari proses “dua menjadi satu” yang berlangsung seumur hidup.

PELAJARAN

Penyebab Perselisihan

1.  Buatlah daftar mengenai apa yang membuat suami/isteri berselisih.

A. ____________________________________________________________________

B.   ____________________________________________________________________

C.   ____________________________________________________________________

D.   ____________________________________________________________________

E.   ____________________________________________________________________

2.  Bacalah Yakobus 3:14,16.

Menurut ayat 14, jelaskanlah dua penyebab dari perselisihan.

  ____________________________________________________________________

Menurut ayat 16, apa yang disebabkan karena iri hati dan mementingkan diri?

    ____________________________________________________________________

3.  Bacalah Yakobus 4:1-3.  Apakah yang menyebabkan perselisihan?

____________________________________________________________________
4.  Perselisihan disebabkan karena kesalahan/kelemahan. Jika anda dihadapkan pada kesalahan/kelemahan anda, apakah anda membela diri atau memperbaiki diri?

 ____________________________________________________________________


Perselisihan dapat diatasi hanya dengan mengetahui apa yang menjadi penyebabnya dan kemudian mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan penyebabnya  atau paling tidak mengurangi pengaruhnya.

Pengaruh/dampak dari lidah/mulut kita

5.  Bacalah Yakobus 1:26.  Bagaimana seseorang yang tidak mengekang lidahnya digambarkan?

____________________________________________________________________

6.  Bacalah Yakobus 3:9-12.  Mengapa seseorang seharusnya tidak menjelekkan/mengecilkan orang lain?

____________________________________________________________________

7.  Bacalah 1 Petrus 3:10.  Jika seseorang mau mencintai hidup, apa yang harus dia lakukan?

____________________________________________________________________

8.  Bacalah Efesus 4:29.  Bagaimana seharusnya penggunaan mulut anda?

____________________________________________________________________

Berdasarkan ayat ini,  ada empat pertanyaan untuk menilai setiap percakapan kita:
 Apakah perkataan saya kotor?
 Apakah perkataan saya membangun?
 Apakah perkataan saya diperlukan?
 Apakah perkataan saya memberikan kasih karunia bagi si pendengar?

9.  Bacalah Matius 12:36.  Mengapa kita harus menjaga apa yang keluar dari mulut kita?

____________________________________________________________________

Selesaikan perselisihan!

10.  Bacalah Matius 7:1-5.  Jelaskanlah cara untuk menghindari perselisihan.

Ayat 1-2    _______________________________________________________________

Ayat 3-5    _______________________________________________________________

11.  Bacalah Matius 5:23-24.    Jika ada perselisihan yang belum diselesaikan, apa yang harus kita lakukan?

   ____________________________________________________________________

12.  Bacalah Matius 6:14-15.    Mengapa penting menyelesaikan perselisihan, khususnya saling memaafkan?

   ____________________________________________________________________

13.  Bacalah Efesus 4:26-27.“Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” berarti kita harus menyelesaikan perselisihan pada harinya, jangan menunggu sampai besok.  Jika ada masalah yang belum dibereskan siapa yang diberi kesempatan untuk merusak kerukunan kita menurut ayat 27?

____________________________________________________________________

Cara-cara untuk memperlihatkan kemarahan

A)  Dia tidak mengendalikan diri tetapi meledak karena kemarahannya dengan kata-kata atau tindakan-tindakan yang tidak baik.
B)  Dia membisu.  Dia mau membalas dendam melalui kediamannya.  Kalau ditanyai, “apa masalahnya?”  Dia tidak mau menjawab.
C)    Dia melampiaskan kemarahan kepada orang yang ketiga, bukan orang yang menyebabkan kemarahan tersebut.
D) Dia menyimpan kemarahan terus menerus sampai dia meledak tiba-tiba.  Biasanya dia meledakkan karena hal yang kecil, namun alasan yang benar (yaitu akarnya) karena dia sudah lama menyimpan kemarahannya.
E) Dia menyelediki diri sendiri tentang akar kemarahannya yang sebenarnya, dia mengakui kesalahannya, dan minta bantuan dari Tuhan untuk mengeluarkan kemarahannya dengan baik-baik, tanpa menyakiti orang lain.

14) Dari daftar ini, bagaimana caranya anda memperlihatkan kemarahan anda?  Apakah ini akan membangun atau merusak kerukunan anda?

15) Apa yang harus anda ubah agar mengeluarkan kemarahan anda dengan baik-baik?

PENERAPAN

Prinsip-prinsip untuk memanfaatkan perselisihan anda

Anda berdua pasti akan berselisih, tetapi perselisihan anda tidak harus merusak kerukunan anda.  Justru, perselisihan bisa mempererat hubungan anda karena melaluinya anda lebih mengerti yang lain dan menunjukkan kasih dan komitmen anda kepada pasangan anda.  Bagaimana memanfaatkan perselisihan sehingga membangun dan tidak memisahkan kita?

1.  Dalam perselisihan, jangan membela diri.  Dengarkan pendapat pasangan anda.  Khususnya coba mengerti perasaannya.
2.  Jangan sekali-kali berteriak kepada pasangan anda.  Kendalikan perasaan/kemarahan anda.
3.  Jangan menyerang watak/sifat dia.  Misalnya, “Kamu si jahat (pemalas, pemabuk, dll.)”  Mungkin benar, dia jahat, tetapi jangan menyerang wataknya karena tindakan tersebut akan menimbulkan kemarahannya.
4. Bahaslah hanya satu masalah.  Jangan ingatkan dia tentang masalah yang lama atau masalah yang lain. Bahaslah masalah tersebut sampai selesai.  Hari lain bisa membahas masalah lain.
5.  Jangan pakai kata-kata yang luas (tidak jelas).  Misalnya, jangan katakan, “Kamu tidak pernah memperhatikan saya.  Kamu selalu menghabiskan uang kita.”  Lebih baik menjelaskan mengapa anda kecewa dan memberi contoh.  Misalnya, “Pada waktu kamu pergi ke rumah kakak, saya merasa tidak diperhatikan.  Saya marah karena kamu menghabiskan uang untuk jajan sehingga saya tidak dapat membeli buku untuk anak kita.”
6.  Orang lain tidak dapat membaca pikiran anda.  Kalau anda mau dia mengerti perasaan anda, anda harus menjelaskan semua pikiran dan perasaan anda.
7.  Jangan meninggalkan perselisihan, selesaikanlah sampai ke akarnya.
8.  Berpikirlah sebelum berbicara.  Kata-kata kita bisa menjadi seperti pisau yang menusuk hati pasangan kita.  Kalau hatinya dilukai, sulit disembuhkan.  Pikirkanlah sebelumnya!
9.  Jangan berselisih di depan orang lain.
10.  Jangan menjelekkan/mengecilkan pasangan anda kepada orang lain.

Langkah-langkah untuk membereskan perselisihan anda
1.  Jika anda terlalu marah untuk membahas masalah secara tenang, pisahkanlah diri untuk waktu singkat.  Sesudah bisa mengendalikan perasaan, bereskan masalah tersebut.  Jangan memisahkan diri untuk waktu panjang.
2.  Sebelum menjawab, dengarkan dengan seksama.  Pastikan bahwa anda mengerti maksud pasangan anda.  Mungkin anda tidak setuju dengan dia, tetapi setidak-tidaknya anda harus mengerti mengapa dia kecewa/marah.
3. Cobalah mengerti perasaan (“Kamu merasa apa?”), jangan mendengarkan perkataannya saja. 4.  Miliki kesalahan anda sendiri.  Walaupun anda hanya 1% salah dan dia 99% salah, anda mengakui kesalahan diri sendiri dan minta dimaafkan.  Akuilah kesalahan secara jelas. Jangan berkata, “Maaf lahir dan batin”.  Atau, “Kalau saya menyakiti kamu.”  Minta maaf secara jelas.  Misalnya, “Saya terlalu kasar tadi.  Saya menyesal kata-kata saya.  Tolong maafkan saya.” Dengan cara ini, anda akan melucuti kemarahan pasangan anda.
5.  Coba mencari pemecahan/kompromi yang memuaskan anda berdua.  Jangan coba menang sehingga dia kalah.  Carilah penyelesaian sehingga anda berdua menang.  Jika tidak menemukan kompromi yang memuaskan, berdoa dan minta Tuhan membuka jalan keluar.
6.  Jika ada masalah yang rumit, minta nasihat dari orang yang dewasa yang tidak akan memberitahu orang lain/dapat menjaga rahasia.

PEMBAHASAN

1.  Jelaskanlah bagaimana orang tua anda melampiaskan kemarahan.  Bagaimana mereka membereskan pertengkaran?
2.  Apakah anda mau menjadi seperti atau berbeda dari orang tua anda dalam membereskan pertengkaran?
3.  Biasanya anda dan pasangan anda berselisih tentang apa?
4.  Bagaimana anda berdua biasanya menyelesaikan perselisihan anda?
5.  Bagaimana anda biasanya memperlihatkan kemarahan/kekecewaan anda?  Bagaimana anda mau memperlihatkan kemarahan/kekecewaan anda sekarang?
6.  Jika anda menerapkan prinsip “Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”, jelaskanlah dampaknya dalam pernikahan anda.
7.  Bagaimana anda dapat memanfaatkan perselisihan supaya pernikahan anda dipererat?
8.  Jelaskanlah cara yang akan anda terapkan untuk menyelesaikan perselisihan anda.

Komunikasi yang membangun
1.  Siap sedialah sebagai pendengar. Jangan menjawab sebelum orang lain selesai berbicara (Amsal 18:13, Yakobus 1:19).
2.  Jangan terburu-buru untuk berbicara.  Pikirkanlah terlebih dahulu.  Jangan pula tergesa-gesa mengucapkan sesuatu.  Berbicaralah sedemikan rupa sehingga orang lain dapat memahami dan menerima perkataan anda (Yakobus 1:19, Amsal 15:23,28; 21:23; 29:20).
3.  Katakanlah selalu yang benar di dalam kasih.  Jangan berlebih-lebihan.  (Efesus 4:15,25; Kolose 3:9)
4.  Jangan membisu sehingga teman anda menjadi frustrasi.  Jelaskanlah mengapa anda tidak mau berbicara.
5.  Jangan bertengkar.  Lebih baik mengatakan, “Saya tidak setuju”dan mengendalikan perasaan/emosi. (Efesus 4:31, Amsal 17:14, 20:3, Roma 13:13)
6.  Jangan membalas dalam kemarahan. Jika anda berbicara dengan kemarahan, pasti perkataan anda akan menyakiti hati orang lain.  Hilangkan kemarahan terlebih dahulu, kemudian balaslah dengan sikap lemah lembut dan rendah hati.
7.  Bila anda melakukan kesalahan, akuilah dan segera minta maaf (Yakobus 5:16).  Demikian juga bila seseorang mengakui kesalahannya, katakanlah bahwa anda memaafkannya.  Pastikan bahwa anda melupakannya dan tidak lagi mengungkit-ungkitnya.  (Efesus 4:32; Amsal 17:9; Kolose 3:13; 1 Petrus 4:8).
8.  Jangan mengomel (Amsal 10:19; 17:9).
9.  Jangan menyalahkan atau mengkritik orang lain.  Sebaliknya, binalah, berilah semangat, dan membangun dia (Roma 14:13; Galatia 6:1; 1 Tesalonika 5:11).  Bila seseorang menyerang anda dengan kata-kata dan kritik atau mempersalahkan anda, jangan membalasnya dengan cara yang sama (Roma 12:17,21; 1 Petrus 2:23; 3:9-10).
10.  Berusahalah memahami pendapat orang lain.  Maklumilah akan adanya perbedaan pendapat.  Usahakanlah untuk menaruh perhatian kepada pendapat orang lain (Filipi 2:1-4; Efesus 4:2).
TUGAS YANG DIKERJAKAN DI RUMAH

1.  Renungkanlah Matius 5:23-24, 6:14-15, dan 7:1-5. Anda harus membereskan masalah dengan siapa?  Secara jelas, tulislah tindakan-tindakan yang harus anda lakukan.

_____________________________________________________________________________

_____________________________________________________________________________

2. Hafallah ayat ini:  Yakobus 1:19.
3.  Bersaat Teduh.

SAAT TEDUH

Hari pertama
Bacalah Kolose 3:5-10.  Apakah yang harus dimatikan dan dibuang karena kita sekarang manusia baru?

_____________________________________________________________________________

Hari kedua
Bacalah Kolose 3:12-17. Menurut ayat-ayat ini, sifat/sikap apa yang membantu anda hidup secara damai dengan pasangan (teman) anda?

_____________________________________________________________________________

Hari ketiga
Bacalah Galatia 5:19-21.  Kemarahan, iri hati, dll berasal dari mana?

_____________________________________________________________________________

Bacalah Galatia 5:22-26.  Jika kita bersandar kepada Roh Allah, daftarkanlah buahnya.

_____________________________________________________________________________

Hari keempat
Bacalah Amsal 6:16-19.  Apakah yang dibenci Tuhan?

_____________________________________________________________________________

Hari kelima
Bacalah Yakobus 1:19-24.  Jelaskanlah peringatan bagi orang yang cepat marah.

_____________________________________________________________________________


PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK PERTEMUAN #5
“Menyesuaikan diri”

A.  Keuangan

Bahaslah anggaran bulanan yang telah dipersiapkan.  (Ini adalah Pekerjaan Rumah dari pertemuan yang lalu.)

1.  Apakah anggaran tersebut wajar?  Apakah anda berdua setuju dengan anggaran tersebut?  Apakah anda berdua menyisikan uang untuk persepuluhan?  Menabung di bank?

2.  Siapa yang seharusnya bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan dan pengelolaan uang dalam keluarga anda?

3.  Apakah suami dan isteri harus terbuka tentang penerimaan dan pengeluaran uang?
4.  Jika anda tidak setuju mengenai suatu pembelian, bagaimana memecahkannya?
5.  Jelaskanlah pendapat anda mengenai meminjam uang dari anda/teman.
6.  Jelaskanlah pendapat anda mengenai meminjamkan uang kepada anda/teman?  Bagaimana anda mengambil kepemutusan untuk meminjamkan uang kepada anda/teman?
7.  Apakah anda memiliki rekening di bank?  Rekening dapat menolong anda untuk disiplin dalam penggunaan uang dan meminjamkan uang kepada anda/teman.

B.  Peranan suami-isteri dalam pernikahan

1.  Menurut pendapat anda, apakah tugas suami dalam pernikahan?  Jawablah dengan terperinci.
2.  Menurut pendapat anda, apakah tugas isteri dalam pernikahan?  Jawablah dengan terperinci.

C.  Masa Depan

1.  Di mana anda ingin tinggal (lima sampai sepuluh tahun) di masa depan?
2.  Sebagai apa anda ingin bekerja (lima sampai sepuluh tahun) di masa depan?
3.  Apakah tujuan karir (pekerjaan) anda akan menggangu kesehatan mental atau kebahagiaan keluarga anda?
4.  Apa keinginan anda mengenai rumah pribadi (misalnya di mana, besarnya, perabot, dsb.)?
5.  Apakah teman-teman lama memberikan pengaruh yang baik atau kurang baik dalam pernikahan anda?  Apakah anda harus memutuskan hubungan dengan beberapa teman lama?  Apakah anda sudah memutuskan hubungan dengan pacar lama?
6.  Sebutkanlah kegiatan-kegiatan sosial (hobi, rekreasi, kesukaan, dll) yang anda berdua suka lakukan bersama-sama?
7.  Bagaimana anda berdua akan mengambil keputusan yang besar (membeli rumah, pindah ke kota lain)?  Jelaskan caranya supaya anda berdua puas dengan keputusan tersebut.
PELAJARAN KITAB SUCI UNTUK PERTEMUAN #6

PENDAHULUAN

Mengapa kita belajar tentang pengampunan dalam konseling pra-nikah?  Ada tiga jawabannya.

1.  Mungkin pasangan anda memiliki latar belakang yang akan membuat anda sedih.  Misalnya, dia memakai obat terlarang atau bersetubuh dengan orang lain.  Anda harus mengampuni dia.
2.  Dalam pernikahan anda pasti akan bertengkar.  Untuk membereskannya anda harus saling mengampuni.
3.  Kalau tidak saling mengampuni anda akan memberikan kesempatan kepada Iblis untuk menguasai anda.

Kalau begitu, bagaimana caranya  kita harus saling mengampuni?

PELAJARAN

Tulislah alasan mengapa kita harus mengampuni orang lain.

Matius 6:14-15 _________________________________________________________

2 Korintus 2:10-11 ________________________________________________________

Apa itu pengampunan?

Mengampuni adalah bukan melupakan. Orang yang berusaha untuk melupakan ternyata tidak bisa. Allah berkata, Dia “tidak lagi” mengingat dosa-dosa kita (Ibrani 10:17), tetapi Allah yang Maha Mengetahui tidak dapat lupa. "Tidak lagi" mengingat dosa-dosa kita berarti bahwa Allah tidak akan pernah mempergunakan masa lalu kita untuk melawan kita (Zabur 103:12). Dengan melupakan mungkin menghasilkan pengampunan, tetapi hal itu bukanlah arti dari pengampunan. Ketika kita  mengutarakan peristiwa masa lalu untuk menyakiti hati orang lain, berarti bahwa kita belum mengampuni dia.  Pengampunan berarti kita tidak menggunakan kesalahan masa lalu orang lain untuk menyerang dia.  Setelah mengampuni orang tersebut untuk suatu peristiwa, peristiwa tersebut sudah selesai, tidak baik mengungkit kembali peristiwa tersebut.

Pengampunan adalah sebuah pilihan: untuk mengampuni atau untuk tidak mengampuni.  Kalau kita menunda pilihan berarti kita sudah mengambil keputusan untuk tidak mengampuni. Karena Allah memerintahkan kita untuk mengampuni, kita tidak usah meminta kekuatan untuk mengampuni karena kasih karunia Tuhan selalu cukup untuk melakukan perintahNya (2 Korintus 12:9). Tetapi pengampunan itu sulit bagi kita karena bertentangan dengan konsep keadilan menurut kita. Kita menginginkan balas dendam atas penghinaan-penghinaan yang kita alami. Tetapi kita diperintahkan untuk tidak pernah  membalas dendam (Roma 12:19). Anda berkata "Mengapa saya harus mengampuni mereka? Mereka layak dihukum!"  Agar anda mengalami kebebasan dari perasaan kepahitan dan balas dendam.  Perasaan benci adalah seperti penjara yang mengikat perasaan anda dan merebut sukacita dan damai sejahtera anda.  Bagaimana anda dapat membebaskan diri dari semua perasaan yang membelenggu anda? Melalui pengampunan.  Anda mengampuni mereka, tetapi mereka tidak akan pernah lepas dari Allah.  “Pembalasan itu adalah hakKu (Roma 12:19).”  Dia akan menghakimi mereka secara adil, sesuatu yang tidak dapat kita lakukan.  Melalui pengampunan anda dilepaskan dari perasaan kepahitan dan dapat mengalami damai sejahtera dan sukacita Allah (Galatia 5:24-25).

Anda berkata, "Anda tidak mengerti bagaimana orang ini sangat menyakiti saya!" Tetapi tidakkah anda lihat, dia masih saja tetap menyakiti anda! Bagaimana anda menghentikan rasa sakit itu? Bagaimana anda dibebaskan dari perasaan kepahitan? Anda tidak mengampuni seseorang untuk dia; anda melakukannya untuk anda sendiri, supaya anda bisa bebas. Kita mengampuni karena ini akan mempengaruhi hubungan kita dengan Allah.

Pengampunan adalah menanggung akibat dari dosa orang lain. Pengampunan adalah berharga. Anda membayar harga kejahatan orang yang anda ampuni. Anda akan hidup dengan akibat dosa itu walaupun anda tidak menginginkannya; anda tidak bisa dibebaskan dari akibat dosa itu, tetapi bisa dibebaskan dari perasaan kepahitan, kemarahan dan sakit hati.  Inilah pilihan anda:  merasa pahit atau merasa damai sejahtera.  Jalan keluar hanya melalui pengampunan. Isa menerima akibat dari dosa-dosa anda dengan DiriNya sendiri. Semua pengampunan yang tulus adalah penggantian, karena tidak seorangpun benar-benar mengampuni tanpa menanggung akibat dari dosa orang lain.  “Dia yang tidak mengenal dosa, telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2 Korintus 5:21). Dimana keadilan? Saliblah yang membuat pengampunan sah dan mungkin.  Pengampunan menjadi wajar kalau anda mempertimbangkan salib.  “Ampunilah (orang lain), sebagaimana Allah di dalam Al Masih telah mengampuni kamu (Efesus 4:32).”

Bagaimana anda mengampuni dari hati anda? Anda bisa mengampuni dengan mulut, tetapi di dalam hati belum mengampuni, justru hatinya penuh dengan kebencian dan kemarahan.  Kalau anda sungguh-sungguh memaafkan orang lain, hal itu harus dari lubuk hati.  Untuk mengampuni dari lubuk hati, anda harus jujur dengan diri sendiri terhadap perasaan sakit hati dan kebencian. Anda dapat menjadi jujur dengan diri sendiri karena Allah sudah tahu semua kebencian dan kemarahan dan frustrasi anda.  Jika anda tidak mengenal perasaan dari lubuk hati yang paling dalam, pengampunan anda belum lengkap. Tetapi kalau anda menjadi terbuka dan menyatakan rasa sakit, Allah akan menyembuhkan perasaan anda dan membebaskan anda dari kebencian dan kepahitan.

Bagaimana anda dapat memaafkan seseorang yang sudah meninggal dunia?  Untuk mengampuni seseorang, anda tidak harus memberitahu dia bahwa anda telah mengampuninya.  Misalnya, mungkin anda merasa kecewa terhadap orang tua, tetapi dia sudah meninggal dunia.  Tidak apa-apa, anda masih bisa memaafkannya.  Berdoalah dari hati dan ampunilah dia.  Ada keadaan yang mirip:  mungkin berbahaya jika bertemu dengan seseorang yang telah/pernah melukai anda.  Misalnya, mungkin anda diperkosa, berbahaya kalau anda berbicara kepada orangnya.  Untuk memaafkan dia, anda dapat berdoa kepada Allah dan mengampuninya.

Putuskanlah bahwa anda akan menanggung beban/akibat atas penghinaannya dengan tidak menggunakan situasi tersebut untuk melawan dia di masa yang akan datang. Hal ini tidak berarti bahwa anda merestui dosa; anda harus selalu menentang dosa.

Jangan menunggu untuk mengampuni sampai anda merasa siap untuk mengampuni; anda tidak akan pernah siap. Perasaan memerlukan waktu untuk sembuh setelah pilihan untuk mengampuni dibuat dan Iblis telah kehilangan kesempatan untuk menguasai anda (Efesus 4:26,27). Kebebasan adalah apa yang akan diraih, bukan perasaan.

Kalau saya masih merasa pahit/benci setelah saya memaafkan seseorang, apakah berarti bahwa saya belum mengampuninya?  Tidak!  Kalau anda sungguh-sungguh mengampuni seseorang dari lubuk hati, hal pengampunan sudah beres, selesai.  Tetapi siasat Iblis adalah mencoba memenjarakan anda lagi.  Sebelum memaafkan seseorang anda seolah-olah dipenjarakan oleh perasaan sakit, tetapi setelah mengampuni dia, anda dibebaskan dari penjara itu.  Iblis mau mengikat anda lagi dengan perasaan marah dan benci.  Bagaimana?  Kita telah belajar bahwa Iblis bisa menanamkan pikiran ke dalam akal anda.  Dia membohongi anda seperti, “saya masih membenci orang itu, saya mau membalas dendam”  Nah, itu dusta dari bapa segala dusta (Yahya 8:44).  Pikiran seperti itu harus ditawan dan ditaklukkan kepada Al Masih (2 Korintus 10:5).  Kita harus memakai perisai iman untuk memadamkan semua pikiran yang jahat (Efesus 6:16).

Kalau tubuh saya sakit, kita percaya bahwa Allah dapat menyembuhkan tubuh saya; mengapa sulit percaya bahwa Allah dapat menyembuhkan perasaan saya?  Kalau saya sungguh-sungguh mengampuni seseorang dari lubuk hati, Allah akan memulai proses penyembuhan perasaan saya.  Setiap kali saya merasa benci atau mau membalas dendam, saya harus menolak perasaan itu dan menyadari bahwa itu berasal dari Iblis bukan dari pikiran saya sendiri.  Setiap kali saya menawan dan menaklukkannya kepada Al Masih, perasaan benci and ingin membalas dendam semakin berkurang.  Allah jarang menyembuhkan perasaan kita sekaligus,  Dia menyembuhkan kita hari demi hari sampai lama-kelamaan perasaan tersebut disembuhkan.  Kita harus belajar memiliki kesabaran!

PEMBAHASAN

1)  Mengapa sulit untuk mengampuni seseorang?

2)  Apakah saya mengampuni seseorang untuk keuntungan saya sendiri atau untuk keuntungan orang tersebut?

3)  Bagaimana saya dapat memaafkan seseorang dari dalam lubuk hati?

4) Apakah yang harus saya lakukan kalau perasaan sakit belum hilang setelah saya mengampuni seseorang?

PENERAPAN

Ada tiga langkah untuk menerapkan pelajaran ini.

1) Doa Persiapan

Pada waktu anda berdoa, Allah akan mengingatkan anda tentang orang-orang yang pernah menyinggung anda termasuk orang-orang yang sudah anda lupakan. Biarkanlah Allah mengingatkan anda walaupun proses mengingat menimbulkan ingatan yang sangat sulit. Ingatlah bahwa proses mengingat adalah untuk keuntungan anda yaitu kebebasan anda sendiri. Allah ingin anda bebas. Jangan mencoba mengerti atau mencari alasan untuk tingkah laku orang yang menyinggung anda. Pengampunan mengatasi sakit hati anda dan serahkanlah masalah mengenai orang itu kepada Allah. Perasaan yang positif akan berjalan sesuai dengan waktu; membebaskan diri anda sendiri dari masa lalu adalah bagian yang sangat penting saat ini.

Sekarang anda siap untuk memulai proses mengampuni semua orang yang pernah menyinggung (menyakiti) anda.  Mohonlah pada Allah untuk mengingatkan, nama-nama orang yang perlu anda ampuni dengan membaca doa berikut ini :

Ya Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, aku berterima kasih kepadaMu atas kekayaan kemurahan, kesabaran, dan kelapangan hatiMu yang menuntun aku kepada pertobatan (Roma 2: 4). Aku mengaku bahwa aku sering tidak mengikuti teladanMu dalam menjadi sabar dan baik pada orang yang telah menyinggungku, tetapi sebaliknya aku telah merasa benci dan ingin membalas  dendam. Aku berdoa supaya Engkau mengingatkan ke dalam pikiranku orang-orang yang belum aku ampuni padahal aku dapat melakukannya (Matius  18:35).  Aku memohon di dalam nama Isa yang Agung. Amin.

2) Buatlah daftar

Dalam pikiran anda Roh Suci akan menunjukkan orang-orang yang pernah menyinggung/ menyakiti anda. Setelah nama-nama tersebut muncul di dalam pikiran anda, buatlah daftar yang lengkap hanya nama-namanya saja.

Pada akhir daftar anda, tulislah "diri saya sendiri". Dengan mengampuni diri anda sendiri berarti anda sedang menerima pembersihan dan pengampunan Allah. Juga tulislah "pikiran-pikiran yang melawan Allah". Kadang-kadang kita merasa kecewa, pahit atau marah terhadap Allah dan menyalahkanNya karena dalam pengalaman kita, seolah-olah Dia tidak membantu kita seperti yang diharapkan.  Sebenarnya kita tidak mengampuni Allah, karena Dia tidak mempunyai kesalahan. Tetapi untuk dibebaskan dari perasaan kepahitan dan kemarahan, kita harus jujur terhadap diri sendiri tentang emosi-emosi tersebut dan mengakui kekecewaan kita kepadaNya.

3) Doa untuk mengampuni
Sambil mengampuni orang tersebut, berdoalah terus-menerus tentang masing-masing orang sampai anda yakin bahwa anda telah menghadapi dan membereskan semua kenangan yang menyakitkan -- apa yang dia lakukan, bagaimana dia menyakiti anda, bagaimana dia membuat anda merasa ditolak, tidak dikasihi, tidak berarti, kotor dan lain-lain.

Sekarang anda siap untuk memaafkan orang-orang yang ada di dalam daftar anda, dengan begitu anda akan terbebas di dalam Al Masih, dan orang-orang itu tidak lagi mempunyai kekuasaan atas diri anda. Untuk setiap orang yang ada di dalam daftar anda, berdoalah :

Tuhan, aku memaafkan ___________ (nama) untuk __________ (segala penghinaan dan kenangan atau perasaan yang menyakitkan).

TUGAS YANG DIKERJAKAN DI RUMAH

Dalam minggu ini lakukan Penerapan di atas.  Orang-orang yang telah diampuni tidak usah diberitahu.  Hal ini hanya antara anda dan Allah saja.
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK PERTEMUAN #6
“Seks/anak”

A.  Anak-anak
1.  Kapan anda mau mempunyai anak?  Segera atau menunggu?
2.  Berapa anak yang anda inginkan?
3.  Bagaimana seharusnya keterlibatan/peran suami dalam proses membesarkan/mendidik anak?
4.  Bagaimana seharusnya keterlibatan/peran isteri dalam proses membesarkan/mendidik anak?
5.  Apakah isteri boleh bekerja di luar rumah jika ada anak di bawah enam tahun?  Apakah isteri boleh bekerja di luar rumah jika anak sudah bersekolah?

B.  Seks
1.  Apakah anda berdua melakukan persetubuhan saat ini?  Kalau ya, saya minta berhenti karena persetubuhan sebelum atau di luar pernikahan sangat dilarang dalam Firman Tuhan (Ibrani 13:4)
2. Apakah secara jujur anda dapat berkata bahwa anda tertarik pada tubuh pasangan anda?
3.  Alat KB apa yang akan anda pakai?  Ada pertanyaan tentang KB?
4.  Apakah yang dapat menjadi halangan untuk anda berdua menikmati hubungan seksual anda?  Bagaimana cara menghilangkan/mengatasi halangan tersebut?

Prinsip-prinsip tentang hubungan seksual
1.  Untuk menikmati hubungan seksual, mandi dan gosoklah gigi anda dulu.
2.  Bahaslah setiap masalah di antara anda berdua.  Kalau ada masalah, perasaan cinta anda akan hilang, tetapi sesudah membahasnya perasaan cinta anda akan kembali.
3.  Terbuka tentang apa yang menyenangkan atau yang tidak menyengankan anda dalam hubungan seksual anda.

Pembahasan Pribadi
Untuk dua pertanyaan ini lebih baik memisahkan calon suami-isteri, supaya mereka tidak malu menjawabnya.  Misalnya, pembina isteri bisa bertanya kepada calon isteri dan pembina bisa bertanya kepada calon suami.
1.  Ada pertanyaan mengenai hubungan suami isteri?  Ada pertanyaan mengenai bagaimana menyenangkan isteri (suami)?
2.  Ada pertanyaan tentang apa saja?  Tidak ada pertanyaan yang bodoh!

Pekerjaan Rumah (PR)
7.  Untuk Pekerjaan Rumah (PR): Pernikahan anda harus berdasarkan atas keterbukaan dan kejujuran.  Sebaiknya anda berdua mulai sekarang menerapkan prinsip ini.  Sesudah pertemuan ini, saya minta anda membahas pertanyaan ini:  Apakah anda pernah melakukan persetubuhan dengan orang selain pacar sekarang?  Bahaslah pertanyaan tersebut dan saling mengampuni kalau dibutuhkan.

C.  Selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan dari pertemuan terdahulu yang belum dibahas.

Ulasan